YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Senin, 06 Februari 2012

My short story


LOVE STORY

I sat beside the window, looking at the moon that illuminated the night. I listened to the beautiful melodies of my favorite song, Taylor Swift, Love Story.
Yeah, I admitted I was in love. I was falling in love with him. When he said my name, my face bowed down shamefully. "Hi Anna, you look pretty with that scarf".
Azzam, he was a campus activist who made me fell in love. Though I was an ordinary woman, not smart, but not too stupid, neither rich nor poor, did not take an active role on campus, just a student who left the house to go to the college, and then back again to the house.
Azzam, a well-built man, with approximately 170 cm tall, was a perfect guy in my eyes. How he treated women with kindness, how he respected people who was older, how his love of to his  homeland. Oooooh, he was really charming.
Azzam, once again I called his name in this small heart. Our first meeting, when there was the event of Freshmen Orientation, he was my senior. When one of the discipline committee came up to me because I was wearing the wrong attribute, I was wearing short-sleeved shirt, long sleeves should be. Azzam came to help me solve the problem. He thought I did not need to receive heavy punishment, because that time was the month of Ramadhan. Azzam was a respected senior, I could free from the heavy punishment. Yeah, surrounded the campus which was very wide, 5 hectares. Oh noooooo ... ..
When the lecture began, I met again with him, he entered the junior classes to spread the invitation of English Department Gathering, I began to feel the swish of love when I saw his face. I started to find out everything about him. “I have his facebook, he approved me, Hurraaaaaay!",  I saw the basic info, yeah he lived in Cinere, his hobby was playing basketball, he liked Secondhand Serenade, He also liked Spy Kids. “Whaaaaat, Spy Kids?”
“But wait wait wait”, I read meticulously. On his wall posts, was containing the string of beautiful verses of the Qur'an. That was his current status, “look for an obedient wife”. I concluded he was a devout man of his religion.
Until one day, I wore scarf, I intended for God, but there was a little intention and it was also made me closer to him. I was always glad to remember it when he said, "Hi Anna, you look pretty with that scarf”. Ohhhh, I got the spirit of worship.
 I knew it has been two months, he did not go to the campus because he was busy with the thesis. Suddenly yesterday, I wanted to see his facebook. I have never seen it again for one week, because there was a scientific work from my campus. “What? Married with?  With Qannita?”. As I knew,  Qannita was Azzam’s classmate. Yeah, actually the news was not a gossip merely, he was married to the best woman, The best woman who always dreamed by the best man. Pious woman.
I never regreted to know him, I regreted that I intended not for God, but because of Azzam.
Today I hope to God, whom the man for me. Now I can only look at the moon that illuminates the night, hoping the right person will come to me. Love Story ... ..
(Ditulis untuk tugas "Reading"ku)

TIPS MENJALANI MPA PADA SAAT RAMADHAN

Ramadhan bulan penuh kemenangan. Di dalam bulan ini terdapat malam-malam yang lebih utama dari malam seribu bulan. Ramadhan adalah sebuah momen besar bagi kita untuk meningkatkan ketaqwaan kita pada Allah Azza Wa Jalla. Bulan ini merupakan ladang emas untuk menumpuk lipatan-lipatan pahala, karena dalam keadaan menahan haus, lapar, serta menahan hawa nafsu, kita tetap bekerja seperti biasanya. Dalam keadaan seperti ini, jangan jadikan alasan berpuasa sebagai tameng untuk bermalas-malasan. Ini adalah sebuah ajang untuk mengshow up diri kita kepada Allah, bahwa kita juga mampu menjadi seorang muttaqin….
Masa Pengenalan Akademik (MPA) adalah sebuah masa bagi para Mahasiswa Baru (MABA) untuk mengenal lingkungan sekitar, seperti teman-teman kampus, area kampus, maupun sivitas akademika yang lain, seperti kajur, dekan, rektor, dan perangkat kampus lainnya. Nah, dalam keadaan berpuasa, jangan takut untuk mengikuti serentetan acara yang dipersembahkan untuk menyambut kalian para MABA. Berikut ini ada tips-tips untuk menjalani MPA pada bulan ramadhan :
1.        Jangan lupa sahur
Hampir lebih dari 8 jam berada di areal kampus untuk menjalani MPA, pasti kita butuh tenaga yang lebih banyak daripada hari biasanya dong? Rasullullah SAW bersabda, “Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar”. Sahur itu sangat penting, karena pada saat berpuasa, asupan-asupan gizi akan hilang seiring dengan berjalannya kegiatan yang kita lakukan. Sebelum imsak, sempatkan untuk memakan makanan berserat dan protein tinggi, agar energi kita terbangun. Jadi gak perlu takut pingsan saat MPA deh.

2.       Niatkan hati
Kalau sudah niat sepenuh hati, tentunya pikiran akan semakin jernih. Kalau pikiran sudah jernih, tubuh akan tersugesti untuk melakukan hal-hal dengan penuh semangat. Kalau semangat sudah setinggi angkasa, pekerjaan apapun tentu menjadi lebih cepat selesai dan hasilnya akan lebih memuaskan. Sama halnya dengan MPA. Kalau kita udah enjoy, karena niat menjalankannya, perjalanan kegiatan yang melelahkan tapi mengasyikkan ini pasti gak akan kerasa.

3.       Kendalikan emosi
MPA berbeda dengan OSPEK. Tidak mengikuti “Pasal 1, senior selalu benar, junior selalu salah. Pasal 2, kalau senior salah lihat pasal 1”. MPA sekarang merupakan sebuah masa orientasi, bukan ajang bermain emosi. Nah, walaupun begitu, mungkin di dalam masa pengenalan ini ada sedikit hal-hal yang mengguncang emosi kita. Rasulullah bersabda bahwa puasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan nafsu. Psikolog juga mengatakan bahwa emosi yang terkontrol membuat tubuh menjadi lebih sehat.

4.      Mengikuti kegiatan MPA dengan penuh perhatian
Jangan menyia-nyiakan waktu dengan mengobrol atau bergosip. Panitia MPA tentu telah mempersiapkan materi-materi yang bagus untuk para junior memasuki gerbang kehidupan yang baru. Ramadhan itu singkat. Setiap detiknya adalah berharga bagi kita. Maka dari itu pergunakan waktu sebaik-baiknya.
Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktivititas-aktivitas kebaikan.

5.       Memanfaatkan waktu istirahat untuk berdzikir di mesjid
Manfaatkan waktu istirahat dengan shalat sunah, tilawah atau berdzikir di mesjid. Penuhi ruhiyah dengan ibadah, sehingga kita dapat menjalani kegiatan di waktu kosong dengan lebih bermanfaat.

6.      Sering-sering bertanya kepada kakak pembimbing
Di dalam MPA, tentu kita mendapatkan kakak pembimbing yang senantiasa menemani kita. Nah, rajin-rajinlah bertanya seputar kehidupan mahasiswa. Dengan demikian, kita akan mendapatkan keuntungan, mengetahui seluk-beluk kampus lebih dalam.

7.       MPA adalah ajang bersosialisasi
Ingatlah bahwa selain hablumminallah, kita juga harus membentuk hubungan hablumminannas. Karena kita sebagai Maba adalah warga baru kampus, kita harus hormat kepada warga yang lain. Jadikan hubungan kita dengan manusia lain sebagai ladang untuk menimbun pahala-pahala.

8.      Menyegerakan berbuka
Setelah seharian bergelut dengan dunia yang baru. Tubuh pasti kehilangan energi dan cairan yang begitu banyak. Maka dari itu, ketika adzan berkumandang, segerakan berbuka. “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka” (Muttafaqun Alaihi).

Selamat berpuasa…..
Jalani hari kalian  dengan penuh semangat!
Happy fascinating fasting! Keep light up your spirit!

(Ditulis untukartikel mading FSIKU - REMIND)

Ramadhan in Campus Life


Ramadhan datang alam pun riang
Menyambut bulan yang berkah
Umat berdendang kumandang adzan
Pertanda hati yang senang
Ketika mendengarkan sebait  lagu “Ramadhan Datang” dari Tompi ini, saya merasakan atmosfer yang berbeda pada bulan Agustus yang notabene sedang berada pada masa musim pancaroba. Ramadhan kali ini datang ketika sisa-sisa kemarau masih sangat terasa. Saya berfikir, mungkin inilah keberkahan Ramadhan.
Ramadhan di kampus memang terasa berbeda dibandingkan di rumah. Apalagi bagi maba (mahasiswa baru), mereka diharuskan menghadapi Masa Pengenalan Akademik (MPA). Kegiatan yang kurang lebih berlangsung selama tiga hari ini, tentulah akan menguras tenaga dan fikiran maba. Pagi-pagi buta mereka harus berangkat ke kampus. Ketika tiba senja, atau bahkan telah memasuki waktu berbuka barulah mereka pulang. Orientasi dilakukan pada saat Ramadhan bukan karena tidak diperhitungkan sebelumnya. Mengingat pada bulan September, kita telah memasuki kegiatan belajar mengajar lagi.
Campus life, begitulah beberapa mahasiswa menyebut kehidupan kampus yang tak pernah mati. Dari pagi hingga malam menjelang, kampus tak pernah sepi. Selalu dipenuhi oleh mahasiswa-mahasiswa yang berjuang atau memperjuangkan rakyat. Baik yang hanya sekedar belajar saja, maupun yang sibuk berorganisasi.
Kampus adalah tempat dimana kita berhasil mencapai suatu pencapaian. Ibarat manusia yang ingin naik pangkat, kampus juga merupakan suatu tempat bagi kita untuk meningkatkan level kehidupan kita. Terdapat kemiripan dengan Ramadhan disini. Ramadhan merupakan satu dari dua belas bulan yang dinanti di hati. Ketika Ramadhan, level pahala pun meningkat. Seperti kata Rasullullah yang dikutip dari sebuah buku (Pedoman Puasa, T.M. Hasbie Ash Shiddieqy), bahwa setiap orang yang berbuat kebajikan untuk bertaqarrub kepada Allah di bulan Ramadhan, maka sama dengan mengerjakan suatu amal fardlu di bulan yang lain, sedangkan untuk kegiatan amaliyah yang wajib, bernilai tujuh puluh kali dibanding dengan bulan yang lain.
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Maka dari itu, tetaplah bersemangat mengerjakan tugas-tugasmu wahai mahasiswa, agen-agen perubah peradaban. Kerjakan aktivitasmu dengan tulus ikhlas untuk mengharap ridhoNya. Karena setiap detikmu begitu berharga di bulan penuh keberkahan dan ampunan.  Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung :D



(Ditulis untuk: Buletin LebahKu ^^)

LebahKu

Info Asyik
               
Dua belas tahun belajar? Sekarang masih harus belajar di kampus? Belajar sampai kapan sih?
Pasti teman-teman tau dong. Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad? Kata pertama dari wahyu itu adalah Iqra yang berarti bacalah.

Kenapa membaca ya?
Membaca itu memaknai kata secara luas. Membaca itu menganalisa, memahami, lalu mengembangkan. Tidak hanya memaknai sebuah tulisan, tapi juga memahami keadaan. Jadi  lewat membaca kita dapat mengenal alam semesta dan segala penciptaanNya.

Lalu kenapa belajar?
Rasulullah saw. bersabda, "Nabi Sulaiman disuruh memilih antara harta benda, kerajaan dan ilmu. Maka dia memilih ilmu, akhirnya dia diberi pula kerajaan dan harta benda." (H.R. Ad-Dailami).
Hadits di atas menunjukkan bahwa urgensi ilmu itu di atas segalanya. Ilmu adalah jalan bagi kita untuk menembus dimensi ruang dan waktu. Karena ilmu pengetahuan selalu berkembang tanpa kita ketahui. Semakin senja usia kita, bukanlah suatu alasan untuk berhenti menggali ilmu Allah. Ketahuilah luasnya ilmu Allah tidak terhingga. Seandainya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah, pastilah tak cukup untuk menuliskannya, walaupun  ditambahkan lautan dua kali lipatnya. (Al-Kahfi (18) : 109)
Jadi, sekarang tau dong, kenapa belajar itu penting dan perlu. Jadi, jangan pernah bosan untuk belajar. Ingat, mahasiswa adalah agen perubahan. Karena kita adalah calon pemimpin masa depan. Hidup mahasiswa! Allahu Akbar!

Ditulis untuk buletin LebahKu^^